Pekanbaru, Jurnal Sumatera
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Pudji Ismartini menyebutlan bahwa harga beras masih mengalami kenaikan. Hal tersebut ia sampaikan saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, Senin (26/2/2024).
Disampaikan Pudji, pada Januari 2024 terjadi inflasi beras sebesar 15,65 persen (YoY). Ia menyebut bahwa harga beras terus meningkat sejak 2022-2024.
"Januari 2024 beras memberikan andil inflasi secara umum sebesar 0,56 persen," ujarnya.
Meskipun terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan, ketersediaan beras premium di Riau masih dapat dipertahankan.
Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop UKM Provinsi Riau, Tetty Nurdianti memastikan ketersediaan beras premium masih aman di tengah isu kelangkaan.
"Sejauh ini belum ada gejolak terkait isu kelangkaan dan kenaikan harga beras premium," katanya.
Untuk harga beras premium, lanjut Tetty, memang mengikuti perkembangan harga pasar meski ada Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun, ia menegaskan bahwa langkah koordinasi tetap berjalan, terutama kepada pihak distributor sebagai pemasok beras kualitas premium.
Dihasilkan, hingga saat ini, ketersediaan beras premium di Riau masih dalam kondisi yang memadai. Laporan dari distributor juga memberikan informasi bahwa stok beras premium di tingkat distribusi masih aman.
Tetty menambahkan, langkah-langkah preventif dan kontrol yang dilakukan oleh pemerintah setempat memberikan keyakinan bahwa situasi ini dapat diatasi tanpa mengancam pasokan beras premium ke masyarakat.
"Kami terus memantau, untuk distribusinya sejauh ini tak ada laporan kendala yang kami terima. Artinya pihak distributor masih bisa memberikan jaminan bahwa ketersediaan stok aman,” sambungnya.
Untuk diketahui, rata-rata harga beras premium saat ini dikisaran Rp75-80 ribu per lima Kilogram, naik signifikan jika mengacu pada harga HET sebesar Rp69 ribu per kilogram.***(MC Riau/Nv)