Pangkalan Kerinci, Jurnal Sumatera
Seorang ibu rumah tangga berinisial YFD di Kabupaten Pelalawan diduga menjadi korban penipuan pembangunan rumah. Pasalnya, meski telah melunasi pembayaran sesuai kesepakatan, rumah yang dijanjikan hingga kini tak kunjung selesai dibangun.
Korban YFD mengaku awalnya percaya dengan penawaran pembangunan rumah yang dilakukan oleh seorang pengembang lokal. Terkait hal itu korban YFD sudah membuat pengaduan ke Polres Pelalawan, Selasa (2/9/2025).
“Awalnya saya yakin karena semua terlihat resmi, bahkan ada gambar rancangan rumahnya. Saya sudah bayar lunas sesuai kesepakatan, tapi sampai sekarang rumahnya tidak selesai dibangun, tak sesuai dengan kesepakatan” ungkap korban YFD dengan nada kecewa, Selasa (2/9/2025).
Menurut korban YFD, dirinya sudah berulang kali menanyakan ke pihak pengembang. Namun, jawaban yang diterima selalu berputar-putar dengan alasan keterlambatan bahan material hingga masalah keuangan.
Sementara itu, pihak korban YFD didampingi kuasa hukum Syamsul Harifin SH , Mahyudi SH dan Rifandi SH MH mengatakan telah membuat pengaduan ke Polres Pelalawan.
“Sudah kami laporkan ke Polres Pelalawan, bahkan sebelumnya kita juga sudah melakukan somasi, namun tidak adanya itikad baik dari pihak pengembang makanya kita dampingi klien buat pengaduan ke Polres Pelalawan," tegas Mahyudi SH.
Masyarakat diimbau lebih berhati-hati dalam memilih jasa pembangunan rumah dan memastikan legalitas perusahaan atau kontraktor yang menawarkan jasa. Kasus dugaan penipuan pembangunan rumah ini menjadi pelajaran berharga agar warga tidak mudah percaya sebelum memastikan bukti dan kejelasan hukum dari pihak yang menawarkan.***(WT.PUTERI)